Uskup Agung dan Paderi Paroki memberikan minyak Krisma kepada calon Penguatan
Oleh Euseclara Suah
July 5 2022
KEPAYAN – “Panggilan Tuhan akan membawa kita ke hidup yang baru. Ketahuilah bahawa Tuhan senantiasa memanggil setiap kita. Apakah respon kita terhadap panggilan Tuhan jika mendengar panggilannya?”
“Panggilan Tuhan memerlukan komitmen daripada setiap kita.
“Sekarang, serta merta dan penuh komitmen adalah cara untuk mengikuti panggilan Tuhan.
“Respon kita haruslah sentiasa sederhana.
Ujar Uskup Agung John Wong semasa homilinya dalam Misa Kudus di Gereja St Thomas Kepayan pada 26 Jun lalu, sempena lawatan pastoralnya.
Bercakap kepada kongregasi yang memenuhi ruang gereja di dalam dan di luar, “Bagaimana kehidupan saya pada saat ini? Adakah saya bersukacita menuju ke suatu kehidupan yang baru?
“Yesus memanggil kita untuk mengikuti dia ke Yerusalem, agar kita sentiasa mengorbankan diri sendiri seperti Dia mengorbankan diriNya dan memberikan nyawaNya demi keselamatan kita.
“Tuhan satu-satunya yang telah menyelamatkan kita dan hanya Dia satu-satunya akan memberi impak baru dan kehidupan kekal kepada kita semua.
“Oleh itu, pada saat ini Dia menjemput dan memanggil setiap kita, tetapi apakah respon kita?” kata prelatus itu.
63 Calon penerima Sakramen penguatan
63 terima Sakramen Penguatan
Uskup Agung berharap dan berdoa agar 63 calon penguatan Gereja St Thomas tahu apakah Sakramen Penguatan dan mengapa mereka harus menerimanya.
Dia berkata melalui Sakramen Penguatan mereka akan dicurahi penuh dengan Roh Kudus.
“Jika demikian, bilakah seseorang itu menerima Roh Kudus?
“Adakah 63 calon pada saat ini tidak mempunyai Roh Kudus?
“Setiap orang menerima Roh Kudus melalui Sakramen Pembaptisan.
“Kita sudah menerima Roh Kudus melalui Sakramen Pembaptisan tapi kehidupan kita haruslah senantiasa dipimpin dan dikuatkan oleh Roh Kudus terutama sekali dalam cintakasih, iman dan harapan kita sehingga seseorang menerima Sakramen Penguatan.
“Seseorang yang menerima Sakramen Penguatan perlu mempunyai Iman yang mantap dan matang untuk menjadi askar atau saksi Tuhan.
“Setiap kita haruslah sentiasa membuka hati kita supaya dipimpin oleh Roh Kudus untuk menjadi saksi Tuhan,” kata Uskup Agung.
Uskup Agung merayakan Misa Kudus pada jam 5.00pm dan dibantu oleh paderi paroki, Msgr Primus Jouil.
Sebelum Misa Kudus, Uskup Agung mengadakan mesyuarat bersama paderi paroki dan Majlis Pastoral Paroki dan Majlis Kewangan dan Harta Benda pada jam 4.00 pm untuk membincangkan hal-hal kemajuan pastoral dan kewangan paroki.