Paus Fransiskus berbicara dalam audiensi umum mingguannya di Aula Paulus VI di Vatikan pada 11 Januari. (Foto: AFP)
By Vatican News
Jan 13 2023
Berbagi iman adalah “oksigen” yang “menyegarkan dan memurnikan” kehidupan umat Katolik, kata Paus Fransiskus.
Memulai rangkaian katekese baru yang berfokus pada evangelisasi dan semangat kerasulan, paus mengatakan ketika kehidupan umat Katolik kehilangan tujuannya untuk mewartakan Injil, itu berarti mereka “merujuk pada diri sendiri” dan “sempit”.
“Tanpa semangat kerasulan, iman akan layu,” katanya kepada orang-orang yang berkumpul pada 11 Januari dalam audiensi di Aula Paulus VI di Vatikan.
Namun, paus menjelaskan bahwa “menjadi seorang misionaris, seorang rasul, dan seorang penginjil, tidak sama seperti penyebaran agama,” atau secara aktif berusaha mengkonversi seseorang.
Mengutip mendiang Paus Benediktus XVI, yang wafat pada 31 Desember, Paus Fransiskus mengatakan, “Gereja tidak menyebarkan agama, melainkan bertumbuh melalui ‘ketertarikan’” pada keindahan kasih Allah.
Penginjilan “tidak dimulai dengan berusaha meyakinkan orang lain, tetapi dengan memberikan kesaksian setiap hari tentang cinta yang telah menjaga kita dan mengangkat kita kembali,” katanya.
“Komunikasi keindahan ini untuk meyakinkan orang,” kata Paus Fransiskus.
“Kita adalah orang-orang yang mewartakan Tuhan, kita tidak mengumumkan diri kita sendiri, atau partai politik atau ideologi. Menempatkan orang berhubungan dengan Yesus tanpa meyakinkan mereka. Biarkan Tuhan meyakinkan mereka.”
Paus menyebut pendahulunya lagi saat menyapa para peziarah dari Jerman, beberapa mengenakan pakaian tradisional Bavaria di hadapan hadirin. Dia mengatakan Paus Benediktus mengajar umat Katolik “melihat dengan iman kepada Yesus Kristus, Sang Juru Selamat.”
Paus Fransiskus juga berbagi cerita tentang sekelompok religius wanita Korea yang datang ke Buenos Aires, Argentina, untuk mengelola sebuah rumah sakit. Meskipun mereka tidak berbicara Bahasa Spanyol, para pasien rumah sakit senang dengan mereka karena pandangan mereka “menyampaikan Yesus”.
“Ini adalah daya tarik, kebalikan dari penyebaran agama,” kata paus.
Merujuk pada kisah Injil di mana Yesus memanggil Matius untuk mengikutinya meskipun Matius adalah pemungut pajak yang sangat tidak disukai, paus mengatakan orang Kristen harus melihat orang melampaui label-label mereka.
“Yesus tidak berhenti pada kata sifat, dia selalu mencari substansinya,” katanya, seraya mendorong orang untuk berpikir tentang bagaimana mereka memandang orang lain.
“Begitu sering kita melabeli orang atas apa yang mereka lakukan atau pikirkan.”
“Umat Katolik dipanggil untuk melakukan seperti Kristus,” menjangkau, terutama bagi mereka yang tampak jauh, kata paus.
Ia mengatakan adalah “mendasar” bagi orang Kristen untuk pergi keluar dan mencari orang lain daripada menunggu orang menemukan mereka.
Paus Fransiskus mengakhiri audiensi dengan mengajak mereka yang hadir untuk berdoa bersamanya dalam keheningan untuk perdamaian di Belarusia; dia telah menempatkan sebuah gambar Bunda Maria, yang katanya sangat dihormati di negara itu. – UCA News Indonesia