Rita Anggeriani menjadi salah satu naradamping (liaison officer) kontingen peserta IYD.
Romo Titus Jatra Kelana dari Jakabaring, Palembang
June 30 2023
PALEMBANG, Indonesia – Hajatan akbar Temu Orang Muda Katolik (OMK) Indonesia dalam Indonesian Youth Day 2023 Palembang memasuki hari ketiga, pada Rabu (28/6/2023) kemarin. Kegiatan dengan tema Orang Muda Katolik: Bangkit dan Bersaksilah yang diselenggarakan di kompleks Jakabaring Sport City Palembang, Sumatera Selatan ini menarik perhatian dan keterlibatan banyak orang.
Ketua Komisi Kepemudaan Keuskupan Agung Palembang yang bertindak sekaligus sebagai Ketua Penyelaras Pelaksana IYD 2023 Palembang, Romo Albertus Magnus Kristiadji Raharjo MSC menyampaikan bahwa terlaksananya acara besar di Kota Palembang ini juga menjadi gambaran masyarakat yang menjunjung tinggi semangat Pancasila dan sungguh Indonesia, saling menghargai di tengah keberagaman. Semangat berjalan bersama sebagai saudara itulah yang akan menjadi bahan pendalaman dan refleksi peserta IYD melalui aneka katekese dan dinamika kegiatan.
Rita Anggriani ketika mendampingi peserta IYD 2023 berkunjung ke Kompleks Pendidikan Keuskupan Agung Palembang (KAPal) di Jalan Bangau 60, Palembang.
Ada hal menarik yang tampak dalam penyelenggaraan kegiatan IYD 2023 Palembang, yaitu keterlibatan sejumlah individu yang bukan beragama Katolik menjadi bagian dari badan penyelaras, sebagai naradamping (liaison officer) kontingen peserta IYD. Salah satunya adalah Rita Anggeriani, mahasiswi Fakultas Bisnis dan Akuntansi, Unika Musi Charitas Palembang (UKMC).
Mahasiswi yang berasal dari Muara Dua, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, Sumatera Selatan ini menyampaikan bahwa keterlibatan dalam dinamika hidup bersama dengan orang-orang yang berbeda agama bukan hal yang baru baginya.
“Sejak SMA saya sudah berada di lingkungan teman-teman yang beragama Katolik dan bersekolah di Yayasan Katolik di SMA Pangudi Luhur Sukaraja,” ungkapnya.
Rita Anggeriani (ketiga dari kanan) bersama para suster dan teman-teman naradamping, sesaat setelah menyambut kedatangan kontingen peserta IYD.
Lebih lanjut ia juga bercerita tentang awal mula keterlibatannya dalam kegiatan Orang Muda Katolik (OMK) Indonesia di Palembang. “Saya punya senior yang suka berorganisasi, jadi ketika diajak, ayo dik ikut IYD. Saya bertanya IYD itu apa Kak? Ia menjelaskan bahwa IYD itu Hari Orang Muda Katolik Sedunia, tapi ini seluruh Indonesia,” jelasnya
Mahasiswi yang sehari-hari berhijab ini mantap memutuskan diri ikut ambil bagian dalam kegiatan IYD. Baginya keterlibatannya dalam kegiatan ini memberi pengalaman berharga. “Rasanya begitu teruja kerana dapat kenal teman-teman yang datang dari seluruh Indonesia, dapat melatih diri untuk lebih mengenal Indonesia dengan keberagamannya,” ungkapnya
Pada Rabu (28/6/2023) ia mendapat tugas untuk menemani peserta berkunjung ke Kompleks Pendidikan Keuskupan Agung Palembang di Jalan Bangau 60, yang terdiri dari Yayasan Xaverius Palembang, SMA Xaverius 1, Seminari Menengah St. Paulus, dan Universitas Katolik Musi Charitas (UKMC). Ia bersyukur karena keterlibatannya dalam kegiatan ini mendapat dukungan dari keluarganya.
“Saya amat gembira ikut kegiatan ini. Senang dapat pengalaman yang banyak dan saya bukan seorang sahaja kerana ada enam teman muslim yang lainnya. Kegiatan ini benar-benar menambah pengalaman. Bersama teman-teman pengurusan aku merasa benar-benar dihargai dan bahkan mereka menjadi ‘alarm aku’, mereka mengingatkan aku waktu sembahyang bahkan waktu ada kegiatan kalau mau izin untuk sembahyang, aku pergi dan tempatnya disediakan”, tambahnya.
Tentang semangat untuk membangun persaudaraan dalam keberagaman ia pun menyampaikan harapannya. “Untuk semua, khususnya untuk dari agamaku sendiri, jangan takut untuk terbuka. Bukan berarti teman yang beragama lain itu mau mengajak kita ikut ke agamanya, bukan. Mereka itu mahu memperlihatkan apa yang mereka punya kepada kita, biar mereka itu tahu bahwa disini ada teman -teman, saudaramu yang berbeda agama dan dapat merangkul semuanya. Mari kita terus semangat berkarya, karena kita adalah generasi penerus yang harus menjadi generasi yang lebih baik, terus berkembang membangun bangsa dalam semangat persaudaraan,” ajaknya. – UCA News