Kardinal Ignatius Suharyo Hardjoatmodjo | palembang.tribunnews.com
June 21 2020
JAKARTA – Memasuki era “normal baharu” atau “normalitas baru”, orang ramai merindui gereja; ada keputusan kerajaan yang memungkinkan dengan semua jenis protokol; ada keuskupan yang sudah bermula, ada yang bersiap, ada yang masih menunggu; dan ada keperluan untuk memberi makna teologi untuk keadaan ini.
“Bagaimana Gereja menghadapi “New Normal”? Disokong oleh uskup-uskup di Indonesia, Keynote Speaker Kardinal Ignatius Suharyo memulakan perbincangan dalam talian pada 11 Jun 2020, rakaman video ucapan Ignatius Kardinal Suharyo disajikan yang memberikan pandangan dan pencerahan.
Selain memberikan pandangan mengenai situasi “normalitas baru” yang memerlukan disiplin dan kerjasama untuk kebaikan bersama, Kardinal menegaskan, 37 Keuskupan di Indonesia membuat keputusan yang berbeza sesuai dengan situasi masing-masing. Tetapi dengan prinsip asas yang sama untuk mematuhi peraturan pemerintah. Umat Katolik taat, berdisiplin dalam dasar yang bertujuan untuk kebaikan bersama.
Khusus untuk Keuskupan Agung Jakarta, rumah ibadat itu diperbolehkan secara sah, tetapi Keuskupan Agung Jakarta memutuskan untuk tidak membuka gereja kerana keselamatan. Keuskupan masih menyiapkan semua yang diperlukan agar tempat ibadat tidak menjadi pusat penyebaran baru covid-19.
Kardinal meminta semua umat agar tetap tenang dan menghadiri Misa “dalam talian” seperti sebelumnya sambil menunggu keputusan seterusnya.