Bishop Julius Dusin Gitom (Photo: UCA News)
Dec 22 2022
“God’s grace has been revealed, and it has made salvation possible for the whole human race” (Tit 2:11).
Brothers and sisters,
After two long years of a terrible pandemic that almost made the world stand still, once again we hear this comforting message of Christmas from the angel, “Today a Saviour has been born to you; he is Christ the Lord”. What is more comforting is that we hear this message proclaimed to us as we sit in our churches.
We dread to think of celebrating Christmas such as the two Christmases past; Cathedrals and Churches were empty or just a small number of the congregation in attendance, and for safety reasons – we were socially distanced, masked and sanitized. Our Christmas
carol was subdued albeit done through live streaming. Families attended Christmas Mass via live streaming from the living room of their homes. Their only consolation was the reality of the Christmas miracle – God is “Emmanuel” in their domestic churches – that believers continue to experience the great divine light of Christ.
This year we want to celebrate a very different Christmas; not a Christmas during the pandemic, not even a “pre-covid 19 Christmas”, but one that spurs our faith and hopes to journey into the future in the spirit of a synodal Church… a Christmas that invites us to a personal encounter and friendship with God.
In the midst of uncertainty, the message of the angel on the first Christmas is deeply consoling: “Do not be afraid”, the angel said to the terrified shepherds. “Listen, I bring you news,of great joy, a joy to be shared with the whole people”. How much we need to hear those words at this time: “Do not be afraid”.
We have gone through political turmoil in our country, and we are also weary of all the ongoing geopolitics in the world, climate change as a result of unabated human activities in the name of progress, economic uncertainty as the direct consequence of the COVID-19 pandemic and the invasion of Russia on Ukraine, and we are also facing inflation and the cost of living is soaring up.
We are uncertain about the future! Under these circumstances it is only natural that we yearn for good news; we search for a glimmer of hope and long for a brighter future.
Amid so many troubling events both locally and globally, Christmas offers us each year a message of joy, peace and hope. The Magi’s faith and determination to follow the star are awe-inspiring. Their faith brought them to encounter the God of peace and hope in the vulnerable baby Jesus laying in the manger in Bethlehem, the city of David.
Similarly, our faith can also be our guide as we journey through the uncertainty and the unknown. We firmly believe that the guiding hand of God who made us, redeemed us and saved us will always be there for us lest we stray and adrift.
For Christians, Christmas is a celebration of a human-divine encounter as Pope Benedict wrote: “Being Christian is not the result of an ethical choice or a lofty idea, but the encounter with an event, a person, which gives life a new horizon and a decisive direction” (Deus Caritas Est 1).
Thus, the Son of God who entered into our human history two thousand years ago continues to be born in every heart of the believer, and through baptism, we are empowered to share this joyful message with others.
As the angel said to the shepherd, it is given as a gift and it is to be shared “with the whole people”. We can do this by taking the example shown by the Magi; they worshipped the son of God and offered Him their most valuable treasures.
Today, as followers of Christ, we are to continue His missionary work of love, compassion, care, forgiveness, healing and charity beginning in our homes, our neighbours, strangers and especially the most marginalized in our society.
By reaching out to those in need and those who are suffering, and by extending our care for God’s creation, we are keeping the light of Christ shining forth in the world and thus fulfilling our Christian calling.
Wishing you all and your families a grace-filled Christmas and a happy new year 2023.
Bishop Datuk Julius Dusin Gitom,
Diocese of Sandakan
Pesan Krismas daripada Uskup Julius Dusin Gitom Keuskupan Sandakan
“Kerana kasih karunia Tuhan yang menyelamatkan semua manusia sudah nyata” (Titus 2:11)
Saudara dan saudari seiman dalam Kristus,
SELEPAS dua tahun pandemik dahsyat yang hampir membuat dunia terhenti, sekali lagi kita mendengar pesan Natal yang menghiburkan ini daripada malaikat, “Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, iaitu Kristus, Tuhan”. Apa yang lebih menghiburkan ialah kita mendengar berita ini dimaklumkan kepada kita semasa kita duduk di dalam gereja kita.
Kita takut untuk memikirkan untuk menyambut Natal seperti dua Natal yang lalu; Katedral dan Gereja kosong atau hanya sebilangan kecil umat yang hadir, dan atas sebab keselamatan kita mengamalkan penjarakkan sosial, mengenakan pelitup muka dan mencuci tangan. Lagu Natal kita tidak semeriah dahulu dan disiarkan melalui alam maya. Keluarga menghadiri Misa Natal melalui alam maya dari ruang tamu rumah mereka. Satu-satunya penghiburan mereka ialah realiti keajaiban Natal – yakni Tuhan adalah “Immanuel” dalam gereja domestik mereka – bahawa kaum beriman terus mengalami terang Kristus yang agung.
Tahun ini kita ingin meraikan Natal yang jauh berbeza; bukan hanya Natal semasa pandemik, bukan “Natal pra-COVID19”, akan tetapi Natal yang menyemarakkan iman kita dan berharap untuk menempuh masa depan dalam semangat Gereja sinodal. Sebuah Natal yang menjemput kita kepada pertemuan peribadi dan persahabatan dengan Tuhan.
Ditengah-tengah ketidakpastian pesan,malaikat pada Natal pertama sangat menghiburkan: “Jangan takut” (Lukas 2:10). Malaikat itu berkata kepada para gembala yang dalam ketakutan.
“Sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa” (Lukas 2:10). Betapa kita perlu mendengar kata-kata itu pada masa ini: “Jangan takut”. Kita telah melalui kegawatan politik di negara kita, dan kita juga bosan dengan semua geopolitik
yang berterusan di dunia, perubahan iklim akibat aktiviti manusia yang tidak henti-henti atas nama kemajuan, ketidaktentuan ekonomi akibat langsung daripada pandemik COVID-19 dan pencerobohan Rusia ke atas Ukraine, dan kita juga menghadapi inflasi dan kos sara hidup yang semakin meningkat. Kita tidak pasti tentang masa depan!
Dalam keadaan seperti ini, maka adalah wajar kita sangat mengharapkan berita baik; kita mencari secercah harapan dan mengharapkan masa depan yang lebih cerah.
Ditengah-tengah begitu banyak peristiwa yang membimbangkan di peringkat tempatan dan global, setiap tahun Natal menawarkan kita pesan kegembiraan, damai dan pengharapan. Kepercayaan dan keazaman orang Majus untuk mengikuti bintang itu sangat mengagumkan. Iman mereka membawa mereka menemui Tuhan damai dan harapan dalam bayi Yesus yang lemah terbaring di palungan di Betlehem, kota Daud.
Demikian juga, iman kita boleh menjadi panduan kita semasa kita melalui ketidakpastian dan yang tidak diketahui. Tuhan yang membimbing kita, Dia yang telah menciptakan kita, menebus dan menyelamatkan kita akan sentiasa ada untuk kita agar kita tidak tersesat dan hanyut.
Bagi orang Kristian, Natal adalah perayaan pertemuan manusia dengan Tuhan seperti yang ditulis oleh Bapa Suci Benediktus ke-16: “Menjadi Kristian bukanlah hasil daripada pilihan etika atau idea yang tinggi, tetapi pertemuan dengan peristiwa, seseorang, yang memberi kehidupan baru. dan arah yang menentukan” (Deus Caritas Est 1).
Oleh itu, Anak Tuhan yang masuk ke dalam sejarah manusia kita dua ribu tahun yang lalu terus dilahirkan dalam setiap hati orang percaya, dan melalui pembaptisan, kita diberi kuasa untuk berkongsi pesan yang menggembirakan ini dengan orang lain.
Seperti yang dikatakan malaikat kepada para gembala, ia harus diberikan sebagai hadiah dan dikongsi “dengan seluruh bangsa”. Kita mampu melakukan ini dengan mengambil contoh yang ditunjukkan oleh orang Majus; mereka menyembah Anak Tuhan dan mempersembahkan harta mereka yang paling berharga.
Hari ini, sebagai pengikut Kristus, kita harus meneruskan kerja misionariNya yang penuh kasih, belas kasihan, penjagaan, pengampunan, penyembuhan dan kemurahan yang bermula di rumah kita, jiran kita, orang asing dan terutama yang paling terpinggir dalam masyarakat kita.
Dengan menjangkau mereka yang memerlukan dan mereka yang menderita, dan dengan meluaskan kepedulian kita terhadap ciptaan Tuhan, kita mengekalkan terang Kristus yang bersinar di dunia dan dengan itu menggenapi panggilan Kristiani kita.
Semoga anda semua dan keluarga tersayang akan menyambut Natal yang penuh rahmat dan selamat Tahun Baru 2023.
Bishop Datuk Julius Dusin Gitom,
Keuskupan Sandakan
山打根教區余廉基顿主教2022年的聖诞文告
「的確,天主救眾人的恩寵已經出現」 (鐸2:11)
主内兄弟姐妹,
經過兩年幾乎讓世界停頓的可怕新冠疫情,我們再次從天使那裏聼到令人安慰的訊息:『今天有一位救世主為你誕生了;他是主基督。』 更覺欣慰的是我們是坐在教堂裏聼到這訊息向我們宣告。過去兩年的聖誕慶祝不堪設想;主教座堂與教堂是空蕩蕩或僅有少數的人群出席禮儀。 爲守防疫安全措施,我們都是保持社交距離,戴口罩及使用消毒液。我們的報佳音雖有現場直播但低調進行。透過網上直播,家庭在家裏的客廳望聖誕彌撒。他們唯一的安慰是聖誕奇跡-(天主是厄瑪奴爾)天主臨在於家庭教會-信徒繼續體驗基督光輝偉大的 光照。
今年我們要慶祝一個非常不同的聖誕;不是在疫情中的聖誕,更不是『疫情前的聖誕』,而是一個激勵我們懐著同道偕行的教會精神,以信德及望德向前邁進。 一個邀請我們和天主有個人相遇及關系的聖誕。
在不肯定的際遇中,在首個聖誕,天使向驚慌失措的牧羊者道出令人深感安慰的話語,『不要害怕!』又說,『看,我給你們報告一個爲全民族的大喜訊。』在此時刻,我們需要多次聼到『不要害怕!』我們國家經歷政治動蕩,而我們也疲累於聼聞世界持續所提倡的地理政治學,在發展的名義下進行無止盡的人纇活動,導致氣候變化,新冠疫情與俄國侵略烏克蘭導致經濟的不穩定,而我們也面對通貨膨脹及生活費提高。我們對未來不知所措!在這種情況下,自然而然,我們渴望好消息;我們尋找一線希望,並渴望一個更加光明的前途!
在許多紛擾的事件,無論在本地或外地發生,每年的聖誕給我們帶來一份充滿喜樂,平安及希望的訊息。賢士們追尋異星的決心,令人驚嘆又受鼓舞。他們的信德引領他們到逹味之城,伯利恒,躺在馬槽中的脆弱嬰孩耶穌- 和平與希望的天主相遇。 同樣地,我們的信德可以是我們處在不確定與未知情況中的指引。我們堅定相信創造我們,救贖我們及拯救我們的天主,常與我們同在,除非我們自己遠離天主。
對基督徒來說,聖誕是一項人-神的相遇,猶如教宗本篤十六世所寫:『成為基督徒,不是由於一項倫理選擇,或者一種崇高的理念,而是遇到一個事件,遇到另一位,一個能賦予生命嶄新的視野及決斷性方向的事件。』【天主是愛,1】因此,曾在兩千年前進入我們人類歷史的天主之子,繼續在每位信友的心靈誕生,及透過領洗聖事,我們充沛著天主的恩寵和其他人分享此喜訊。如天使向牧羊者說,『祂是一份禮物,應當向『全民族』分享。我們可以賢士為榜樣:他們朝拜天主子,並給祂獻上他們最尊貴的財物。
今天,身爲基督徒,我們繼續祂愛,憐憫心,關懷,寬恕,治愈及愛德的使命,從我們的家庭,鄰居,陌生人及尤其是社會的最邊沿人士。在接觸那些有需要及受苦的人,及關懷天主的受造物,我們在世界照耀著基督的光輝及滿全我們基督的召叫。
祝大家及你們的家庭一個充滿恩寵的聖誕及2023新年快樂 !
山打根教區
余廉基顿主教
Pason Krismas 2022 mantad Bishop Julius Dusin Gitom, Diosis Sandakan
“Nokointahang o grasia di Kinoingan, om nokoponoodo ii do ka- pamasizan miho anu do montok toinsanan tinaau tuhun” (Tit 2:11)
Oi tobpinai ngaavi’ kusai om tondu’,
Kopongo o duvo toun tanaau do pandemic (Covid-19) Talaat kozo. Ii somok no do au pinopoungangog di pomogunan, insan po vagu’ do koongou tokou diti pason koinsasamod do Krismas, mantad di tasab. “Tadau baino iso’ Mamamasi nohodi’ doid diozu: Isido no i Kristus ii Tuhan”. Nunu ii hobi po do koinsasamod nopo nga’ oongou dotokou iti abal pinaabal doid dotokou, do maso tokou poindikau do id panambazangan ngaavi’.
Oosizan tokou do momusoou do mamalamai do Krismas miaga dii duvo Krismas nakatahib; Katedral om Panambazangan ngaavi’ aiso suang toi’ okuudi’ nopo o pointindapou, om montok sabap ngaavi’ koumohigan – pinoinsodu’ tokou, tinakapan kabang-todung om minomoug panahob Covid. Hozou Krismas dotokou nga’ pinazoo’ noopo dii oitan do ‘life streaming’. Paganakan ngaavi’ tuminindapou do
Misa Krismas nga iho’ nogi’ o vinazaan, mantad dii panggal do hamin ngaavi’ dioho’. Koinsasamadan dioho’ nopo nga’ ii-ii po katapatan do kosunduvan Krismas – i Kinoingan nopo nga “Emmanuel” id panambazangan ngaavi’ id tizonon dioho’ – do ii ongotumbazaan ngaavi’
tumihombus do momiumon dii babang kokinoinganan tagazo di Kristus.
Id diti toun nopo nga’ mimang tokou do mamalamai do Krismas poinsuusuvai kozo; okonko’ Krismas id timpu’ di pandemic, okon podii kozo ko’ “Krismas poguhu dii Covid-19, nga’ iso’ ii monguzog do kotumbazaan om kahansanan ngaavi’ dotokou do monompogunan doid dii touvi id dii sunduvan do Eklizia synod. Iso’ Krismas ii magangat dotokou do posondii’ dumuumak om monongkiambahut di Kinoingan.
Id dii tanga’ do au-kotantuan, ii abal dii tasab ontok dii Krismas kumoiso’ nopo nga’ koinsasamod taahom- kozo: “Kada’ koosizai”, ka dii tasab do minoboos doid dii mintatatamong-kambing biri-biri’ nongokotigog. “Pokinongou, oviton ku iziozu do abal do kounsikaan tagazo,
iso’ kounsikaan maan pogiboboogizo’ miampai do toinsanan tuhun”. Songkuo nodii o guno do mokinongou tokou diho’ boos ngaavi’ do id diti timpu’: “Kada’ koosizai”.
Nokoduapus tokou do kountingaan politik id diti pogun dotokou, om opiumanan tokou nogi’ diho kovoovozoo’ politik muubuzu id diti pomogunan, kosimbanon koozuuzuvo tavan tu sabap no do au angataatantu’ o koimaan ngaavi’ do tuhun ngaavi’ do id kabaabaasai do kobuuon, au kotantuan do ikonomi tu sabap no do vaza’ do tuhun ngaavi’ do id Covid-19, om iho’ sinuang do Russia o Ukraine, om
potoguvang tokou nogi’ do boobohizon tangapagon om mimang kozo pagon o balanja’ montok koposizon.
Aiso kotontuan dotokou montok do touvi id siibo’ do koozuuzuvo’ ngaavi’ diti no, do tinanda’ no do mobpiumon tokou do abal tavasi’: mogium tokou dii babang do kahansanan om hangadon tokou dii touvi tobuang.
Id tanga’ do ogumu’ kozo o kaantakan monunusa id pogun dotokou om sompomogunan, Krismas o manaak dotokou do toiso-iso’ toun, do abal kounsikaan, pibabasan om kahansanan. Ii kotumbazaan om vinakas-ginavo dii Magi, do tumanud dii tombituon o kapapavakas ginavo. Ii kotumbazaan dioho’ o minogovit dioho’ do dumuumak di Kinoingan do pibabasan om kahansanan id dii tanak topodo’ tomboo i Jesus poinhuvi id dii ponunumadan-sapi’ id Bethlehem. Ii kakadazan-tagazo di David.
Miaga diho’ nogi’ o kotumbazaan dotokou do kaanu nogi’ do popotunud dotokou do maso tokou monompogunan dumuapus dii au-
kotantuan om di au-noihaan.
Montok Kristian ngaavi’, Krismas nopo nga iso’ kalamazan do kopiduumakan di kotuhunan-koKinoinganan, miaga dii sinuat di Pope Benedict: PoingKristian nopo nga’ okonko pihi toomod toi pomusaavan toomod, nga’ ii kopiduumakan miampai iso’ kaantakan, iso’ tuhun, ii manaak do kobuubuzuo’ kavavagu do koposizon om iso’ pakaazan tinantu-ginavo” (Deus Caritas Est 1).
Ingkaa nodii, do ii Tanak di Kinoingan ii suminuang doid susuzan kotuhunan dotokou dii duvo ngoibu toun no gisom baino tumihombus do maan hodio’ id potitikid ginavo do ongotumbazaan, om maza’ do kopodsuan, avakasan tokou do magi diti abal kounsikaan miampai dii suvai ngaavi’.
Miaga dii noboos di tasab doid di mintatamong-kambing biri- biri’ ngaavi’, taakon iti do sabaagi taak om pogiboboogizan iti “miampai do saviavi’ tuhun’. tuhun’. Aanu dotokou iti do mimang miampai momit dii poomitanan pinokitanan dii Magi; Suminamba izioho’ dii Tanak di Kinoingan om minanaak disido dii kotos tangapagon kozo dioho’.
Tadau baino, sabaagi tutumanud ngaavi’ di Kristus, monihombus tokou do kalaja missionary disido do koginavaan, kobinsianan, kopomohizaan, kopohiangan om koginavaan manakadai tumimpuun id hamin ngaavi’ dotokou sondii’, sungkad tukad dotokou, songkosuvazan ngaavi om hobi kozo no dii au-hiihinizo dotokou.
Maza’ do dumimpot doid sontob dii momoguno om sontob dii oundoso, om do popodimpot do kopomohizaan dotokou doid vinangun ngaavi’ di Kinoingan, pointanud tokou no dii babang di Kristus do mimang babang id di pomogunan om ingkaa no do koponuhuk dii pamahaavan doid dotokou Kristian.
Hizabon ku iziozu saviavi’ om paganakan ngaavi’ diozu do Krismas noponu grasia om toun vagu 2023.
Bishop Datuk Julius Dusin Gitom,
Diosis Sandakan